Senin, 17 Oktober 2011

Jodohnnya Telah Datang


Ketika datang seorang pemuda meminangnya, hatinya telah mantap, tanggal sudah ditentukan, bahkan undangan sudah dicetak namun ditengah perjalanan entah apa penyebabnya pernikahan itu gagal. Air mata mengalir tak terbendung. Bayangan indah yang telah lama dinanti menggores hati yang paling dalam. Wajah murung dan kecewa menghiasai wajah ibunda tercinta. Terobati karena kesibukannya bekerja. Hari-harinya terasa kelam. mengarungi dengan sholat dan doa membuat dirinya yakin bahwa akan datang jodoh yang terbaik untuknya.

Kehadirannya di Rumah Amalia telah membuat hatinya bahagia. "Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, saya yakin dengan shodaqoh di Rumah Amalia ini, Allah akan memberikan saya jodoh yang terbaik dari sisiNya." tuturnya. Air mata mengalir tiada henti, Doa dan harapan untuk membahagiakan orang tuanya segera terwujud. Hanya kepada Allah dirinya memohon pertolongan. Subhanallah, tidak lama kemudian seorang ustadz yang membina pengajian di kantornya menawarkan ta'aruf seorang ikhwan untuknya, profilenya sebagaimana yang diharapkan. Namun luka dihati akibat kegagalannya dimasa lalu menyisakan perih dihati. Dia tidak hendak buru-buru menolak, sempat terpikir olehnya "Ya Allah, bila memang ini jodohku, mudahkanlah segala urusannya." Setelah sholat memohon petunjuk pada Allah. Allah menguatkan hatinya dengan bulat menerima.

Alhamdulillah, semua proses lamaran sampai dengan pernikahannya sederhana berjalan dengan lancar, keluarga sakinah begitu indah dilaluinya. Hari-hari dipenuhi kebahagiaan dengan laki-laki pilihannya yang begitu taat dan sholeh. Setiap pagi selalu membangunkan untuk sholat tahajud. Bahkan mengajaknya untuk sholat berjamaah. Kehidupan Islami diarungi bersama dengan suami tercintanya sampai lahir sang buah yang telah lama diharapkan. Begitu indah dan bahagia hatinya karena Allah melimpahkan kebahagian dan kebaikan untuk dirinya dan keluarganya.

"Barangsiapa yang menikah dengan dilandasi keyakinan kepada Allah dan hanya mengharapkan keridhaanNya niscaya Allah mewajibkan diriNya untuk menolongnya dan memberkahinya" (HR. Thabrani).

Sabtu, 08 Oktober 2011

Hati Seorang Ayah


Seorang ayah sekalipun terkesan cuek dan tidak peduli namun selalu memiliki cinta dan kasih sayang bagi istri & anak-anaknya. Dibalik hati seorang ayah akan tahan menderita bila sakit untuk dirinya sendiri, namun tidak akan tahan disaat melihat buah hatinya yang menderita. Bahkan jika sakit itu bisa digantikannya, ayah bersedia menggantikan sakit anaknya. Itulah sosok ayah yang anaknya setiap hari selalu mengajak untuk sholat ditengah kemalasan. Ajakan itu terasa betul-betul meyengat hatinya sampai suatu peristiwa itu terjadi.

Tiba-tiba anaknya yang teramat dicintainya sakit. Perutnya mengembung. Anaknya menangis terus menerus. Tanpa berpikir panjang dirinya segera membawa anaknya ke rumah sakit. Sebagai seorang ayah tak kuasa dirinya menahan air mata. Dokter sempat mengatakan kesempatan hidup anaknya tinggal 60% saja. Tim dokter sudah dipersiapkan untuk operasi anaknya. 'Siapa yang mengatur hidup mati kita? apakah dokter itu yang mengatur? kok berani-beraninya mereka menyebutkan tinggal 60% hidup anak saya,' begitu tanyanya. Berkali-kali beristighfar memohon ampun kepada Allah namun air matanya tak dapat disembunyikan. Bergegas beliau bersama istrinya ke Rumah Amalia untuk bershodaqoh, dengan berharap keridhaan Allah bisa menyembuhkan anaknya. Keesokan harinya operasi itu dilaksanakan. lampu operasi sudah menyala. Sementara anak kecil tergeletak tak berdaya. Dia nampak sangat gelisah. Hilir mudik didepan kamar operasi. Perkataan istrinya sudah tidak digubrisnya lagi. Dirinya tak henti-hentinya berdoa, Bermacam-macam doa sudah dipanjatkan kepada Allah, tak tahu lagi harus apa yang harus dilakukan.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari kamar operasi muncul didepan pintu sambil tersenyum kepadanya. 'Bapak, berdasarkan hasil pemeriksaan saya, anak bapak tidak perlu dioperasi,' Dia bersyukur takjub. Desah nafasnya terasa ringan. Air matanya bercucuran. Syukur alhamdulillah berkali-kali diucapkannya. Pada lantai rumah sakit dibersujud. Sujud syukur sambil menangis tak tertahankan. Alangkah nikmatnya rasanya menerima anugerah Allah justru disaat harapan sudah mulai menipis.begitulah Allah menguji hamba-hambaNya yang beriman. Subhanallah..

"Musibah yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihilangkan dengan puasa, sholat, shodaqoh dan amar ma'ruf nahi mungkar/mengajak kebaikan mencegah keburukan."(HR. Bukhari & Muslim).

Total Tayangan Halaman

Category

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translator

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Twitter

Muhammad Tarmizi Blog. Diberdayakan oleh Blogger.

Search this blog

Design by BlogSpotDesign | Ngetik Dot Com